Misteri Buku Thoth: Baca Buku Ini Dapat Menguasai Semua Ilmu

Misteri Buku Thoth - Buku Thoth adalah buku yang paling misterius, begitu pula penulis maupun legenda yang melingkupinya. Tidak tanggung-tanggung, sang penulis adalah Dewa Thoth, yaitu dewa menulis dan pengetahuan bangsa Mesir. Manetho-seorang ahli sejarah Mesir-mengatakan bahwa Thoth sebagai dewa yang menguasai pengetahuan telah menulis lebih dari 36 ribu buku dengan tema beragam, seperti mantra, lagu, ritual ibadah, konstruksi kuil, astrologi, geografi, dan kedokteran. Saat ini, buku Thoth tersimpa di Rumah Kehidupan, yakni perpustakaan yang terdapat dalam lingkup kuil.

Saat bangsa Yunani menaklukan Mesir, mereka mencari kesamaan dewa yang disembah Yunani dengan dewa yang disembah Mesir. Demikian juga Thoth yang disamakan dengan Hermes, pembawa pesan pada dewa dan pemimpin jiwa. Ditemukan pula kumpulan naskah asal periode Ptolemaik yang oleh ahli Mesir, Richard Lewis Jasnow dan Karl-Theodor Zauzich, disebut buku Thoth. Isi buku ini berupa percakapan antara seseorang yang disebut “yang menyukai pengetahuan” dan satu sosok yang dikenal sebagai Thoth. Mereka berbincang mengenai karya penulis, hal-hal mengenai kedewaan, hewan suci mereka (seperti kerbau dan sapi), serta dunia kematian. Format dialog tersebut sama dengan naskah-naskah Yunani yang memiliki pengaruh pemikiran Arab abad pertengahan, juga pemikiran barat semasa Renaissance.

Pengaruh legenda dan mitologi begitu kuat mewarnai latar belakang buku ini. Dikatakan, buku Thoth memuat semua misteri bangsa Mesir. Bahkan menurut salah satu legenda yang berkembang, buku Thoth sangat kuat. Mantar yang tertulis didalamnya bisa menjadikan seseorang menguasai semua ilmu dan ilmu Thoth itu sendiri. Menurut legenda pula, buku itu kini tersembunyi di makam leluhur Saqqara, Mesir bagian utara.

Salah satu legenda yang dipercaya bangsa Mesir mengenai buku Thoth berkaitan dengan Setna, anak Ramses yang tergolong intelek. Setna gemar membaca dan haus akan pengetahuan. Suatu hari, ia membaca kisah Nefrekeptah-anak Amonhoteo-yang juga haus ilmu dan mencari buku tentang rahasia para dewa, yaitu buku Thoth. Konon, buku tersebut akan membuat siapapun yang membacanya menguasai bahasa para makhluk, cara melihat angin, cara mendengar matahari, rahasia para dewa, dan lagu para binatang.

Nefrekeptah nekat mencari buku tersebut ke tengah Sungai Nil, Koptos, dan menemukan sebuah kotak yang dijaga ular dan kalajengking. Ia tidak bisa membunuh hewan-hewan  penjaga itu. Tetapi berkat akal cerdiknya, ia berhasil mengecoh hewan penjaga dan mendapatkan buku Thoth. Sayangnya dalam perjalanan kembali ke asalnya, serangkaian malapetaka menimpanya. Anak laki-laki Nefrekeptah yang bernama Merab melompat ke sungai dan tewas. Tak lama kemudian, istri Nefrekeptah bernama Ahura pun tewas. Nefrekeptah sendiri tewas tepat saat perahunya tiba di daratan.

Setna terpukau akan kisah itu dan sama sekali tidak merasa takut. Ia berambisi memiliki buku Thoth sehingga nekat mengambil buku itu dari makan Nefrekeptah. Saat ia mulai membaca dan menguasai sedikit demi sedikit isi buku Thoth, ia melihat sesorang perempuan cantik dan tergida untuk memilikinya. Tanpa memedulikan istri dan anaknya, Setna mendatangi perempuan bernama Tabububa itu. Perempuan itu menyuruh Setna menceraikan istri dan mengorbankan anaknya. Setna pun memenuhi keinginan itu. Namun saat ia kembali menemui Tabububa, perempuan cantik itu berubah menjadi sesosok mayat. Seketika itu juga Setna berteriak. Lalu ia terbangun dan menyadari kalau semua itu hanya mimpi. Seketika itu juga, Setna menyadari mimpi itu adalah sebuah peringatan. Ia pun berniat mengembalikan buku Thoth ke makam Nefrekeptah, mencari jenazah Ahura dan Merab, serta menguburkan mereka di makan Nefrekeptah yang terletak di Saqqara.

Apakah buku dan legenda itu benar adanya? Tidak ada yang tahu pasti. Kalangan tertentu seperti peramal, misalnya, menggunakan buku Thoth sebagai buku acuan membaca kartu tarot. Buku ini juga menjadi bahan bagi karya fiksi lainnya.